![]() |
(source: kapanlagi.com) |
Dunia hiburan tanah air kembali kehilangan salah satu sosok artis multitalent nya, setelah kepergian almarhum Olga Syahputra. Jujur, gue adalah salah satu fans dari Olga. Bahkan sejak dia baru merintis karirnya di TV, lebih tepatnya saat dia jadi figuran saat segmen Diana Dalam Berita di acara Ceriwis Trans TV. Gue inget bener, saat itu gue masih kelas 1 SMA, sepulang sekolah gue selalu ditemenin Olga, makan siang gue kurang lengkap tanpanya. Kepolosan, kebodohannya saat membawakan segmen Diana Dalam Berita itulah yang sukses bikin gue ngakak sampe rahang gue sakit.
Perlahan tapi pasti, Olga mulai menjajah semua stasiun tv. Tiap kali gue ganti channel tv, pasti slalu ada mukanya Olga. Wajar saja, dunia komedi di Indonesia memang kehilangan gregetnya selama ini. Jarang sekali ada seorang komedian yang bisa "jadi" bila dipasangkan dengan siapapun. Olga adalah buktinya. Dia slalu sukses diduetkan dengan komedian siapapun itu. Padahal sangatlah sulit buat bikin chemistry saat beradu canda dengan lawan main, terlebih lagi bukanlah teman satu grup. Olga bisa mematahkan teori itu. Dia adalah komedian "independen" artinya dia bukanlah dari sebuah grup, tapi selalu bisa langsung klik bila dipasangkan dengan siapapun. Komeng, adul, opie kumis, deny & wendi cagur, dan masih banyak komedian tanah air yang pernah merasakan duet ngelawak bareng Olga di berbagai acara komedi di tv nasional. Dan bisa ditebak, Olga menjadi salah satu artis papan atas Indonesia, stasiun tv nasional rela merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan tanda tangan Olga di sebuah program acara tv.
Lawakan Olga memang sangat "menusuk", tapi itulah dia, selalu eksis dengan gaya bicaranya yang nyablak ceplas ceplos plus gimmick kemayunya. Trademark itulah yang sukses mengantarkannya ke dalam prime time tv show. Banyak sekali acara yang sukses dengan rating tinggi berkat kehadiran Olga. Tapi bak pisau bermata dua, entah berapa kali juga Olga dapetin teguran dari KPI. Memang benar banyak orang yang terkadang sakit hati dengan lawakan Olga yang melabrak norma etis masyarakat Indonesia. Tapi harusnya masyarakat kita itu juga harus dewasa menyikapinya, bahwa semua itu terjadi di ranah dunia komedi, harusnya bisa memaklumi atas semua yang terjadi dalam sebuah show di tv.
Sisi lain dari Olga yang gue kagumi adalah sifat kedermawanannya yang sangat tinggi. Wajar, seperti yang kita tahu, Olga berangkat dari background keluarga yang "kurang berada". Maka tak heran, saat dia mencapai puncak kesuksesan, Olga menjadi sangat loyal apalagi untuk mereka yang benar-benar membutuhkan. Namun sayang, gelimang harta itu menjadi hambar, ketika Olga divonis dokter menderita Meningitis, dan harus rela untuk dirawat intensif di Mounth Elizabet Hospital, Singapura. Kurang lebih setahun dia dirawat, sampai akhirnya dia harus meninggalkan kita semua untuk selamanya untuk menghadap sang khalik, Allah SWT. Selamat jalan Olga, makasih banget udah nemenin hari-hari gue dengan guyonanmu yang konyol itu, semoga kau tenang disana. Amin
No comments:
Post a Comment