"Stop
jangan diteruskan
Ini
bukan hiburan
Bullying
tidak jantan
Hanya
serang lebih lemah
Membully,
menindas, membenci, menghina
Itukah
yang kau bisa?
Coba
fikirkan dulunya akibatnya
Hidupmu
tak berguna..."
Kutipan diatas gue
ambil dari lirik lagu berjudul Bully
yang dinyanyikan oleh Endank Soekamti di album angka 8. Bagi sebagian dari lo
tentu sudah akrab dengan istilah "Bullying"
ini. Tapi buat yang belum tau, bullying
merupakan suatu tindak kekerasan fisik dan psikologis yang dilakukan seseorang
atau kelompok, yang dimaksudkan untuk melukai, membuat takut atau membuat
tertekan seseorang (anak atau siswa) lain yang dianggap lemah, yang biasanya
secara fisik lebih lemah, minder dan kurang mempunyai teman, sehingga tidak
mampu mempertahankan diri. Ada yang berperan sebagai pelaku, korban, atau bisa juga sebagai
pihak netral yang menutup mata meskipun tahu kejadian itu. Bullying terjadi karena terjadi "pembiaran" & berubah
menjadi culture dalam kehidupan kita.
Di masa-masa
sekolah dulu, kita sadar ataupun gak sadar pasti pernah membully temen kita yang terlihat "beda". Mulai dari sebutan
(maaf) si miskin/kere, si item, si gendut/kurus kerempeng, sipit Cina, gigi tonggos, burik koreng
jelek /apapun itu yang kelihatan kita merasa menjadi lebih menarik/berkuasa
dari orang yang dibully. Buat lo para
pelaku bullying, kok bisa sih lo
bahagia diatas penderitaan orang lain?lo pikir bullying itu media buat having fun gitu?saat lo ketawa lepas pasca
membully orang lain, pernahkah lo
pikirin perasaan mereka?
Gue begitu
sensitif dengan bullying, karna jujur
dulu gue pernah jadi salah satu victimnya.
Ya, seperti yang udah pernah gue tulis di postingan ini ,jauh sebelum hari
ini, gue dulu pernah gendut, dan tentu itu memancing para bullyers-bullyers untuk
menghina & mentertawai gue. Gue juga heran kenapa bullying ini begitu kejamnya merampas kehidupan normal gue. Apa
semata-mata
karna gue gendut, trus mereka seenaknya aja ngolok-olok gue?manggil gue
dengan sebutan gembrot lah, gajah bengkak lah, kuda nil lah. Saat itu gue
merasa gak ada satupun orang yang berpihak ke gue. Dunia memang kejam, gue merasa terhina banget. Gue
merasa sendirian, menjadi seorang pecundang di tengah ganasnya pergaulan saat
itu. Bahkan saat itu gue sampe berniat buat gantung diri di pohon beringin yang dibonsai. Tragisnya lagi, saat gue naksir cewek, gak ada satupun dari cewek-cewek itu yang
sudi melihat gue, mereka hanya judge the book from it's cover, gak
peduli sekalipun hati gue baik, mereka cuma mandang cover gue yang menurut mereka aneh, gak selevel, gak sekasta, gak banget lah pokoknya. Apa mereka gak nyadar
kalau roda kehidupan ini muter?gimana kalo suatu saat keadaannya berbalik 180°? bahkan mereka suatu saat bisa
jadi lebih buruk dari gue?. Dan ternyata karma itu memang ada, gue gak pernah
punya niat untuk membalas dendam, tapi ternyata Tuhan lah yang membalasnya.
Beberapa waktu yang lalu, gue ketemu orang yang dulu hobi banget mem-bully gue, dan gue kaget dia sekarang
jadi (maaf) gendut
banget lebih parah dari gue dulu malah, sekarang dia jadi jelek banget, padahal dulu dia masuk jajaran top 10 chart
cowok kece & populer di sekolah,. Gue berniat baik untuk say hi,
nanyain gimana kabarnya, tapi dia malah salah tingkah (mungkin menahan kemaluan) karna dia bertemu
dengan gue, orang yang dulu pernah dia ejek, selalu menjadi bahan di setiap
leluconnya, sekarang menjadi seseorang yang bahkan bisa jauh lebih baik
darinya, yeah, maybe that's the power of
karma.
Menurut gue, bullying bisa merusak psikologis
korbannya. Bagi korban yang bermental bagus sih gak masalah, malah itu bisa
jadi pelecut semangat untuk membuktikan ke semua orang bahwa ia bisa jauh lebih
baik dari orang-orang yang membully nya. Tapi
yang gawat adalah, ketika korban bullying
itu mentalnya lemah & mudah terpuruk, bullying
bahkan bisa membuatnya sampai depresi akut lalu bunuh diri. Ditambah lagi sekarang ini adalah eranya media
sosial, praktis fenomena bullying bisa terjadi lebih massive lagi, cyber
bullying adalah fenomena baru yang berpotensi terjadi. Bukankah
itu mengerikan?mengapa kita tega membiarkan itu terjadi?. Bukankah saat SD dulu
kita pernah dapet ilmu Tenggang Rasa di mata pelajaran PMP (ketuaan?) atau PPKN (masih kliatan tua?) atau Kewarganegaraan (oke fix gue nyerah dibilang tua). Tenggang rasa bukan
hanya terbatas dalam konteks Agama saja, melainkan saling menghormati &
menghargai orang lain. Jadi gue harap, mulai sekarang mari kita bersama
memerangi bullying itu agar
menghilang dari kehidupan sosial kita. Dimulai dari hal yang kecil dulu lah,
mari kita jaga ucapan kita ke orang lain, jangan lagi kita mengeluarkan jokes-jokes
yang melukai hati seseorang, hargailah semua "perbedaan" itu.
Munculkan rasa respect each other,
anytime & anywhere. Karna memang gak ada manusia yang sempurna, karna
kesempurnaan hanya milik Andra & The backbone & Tuhan YME. Dan juga kita jangan
pernah membiarkan bullying itu
terjadi di depan kita, bantulah mereka kaum yang lemah & jadi korban bullying, kalau bukan kita, siapa lagi
yang bisa jadi superhero untuk
mereka?