Sunday, June 7, 2015

Social Media : Aktif atau Pasif?

Adalah fakta bahwa manusia cenderung untuk gak pernah “puas” atas apa yang diraihnya. Padahal jika kita bisa bijak, memang gak akan pernah ada manusia yang sempurna, berbanding lurus dengan kehidupan yang gak akan pernah ada yang sempurna juga. Terlebih lagi saat ini kita hidup di era social media (sosmed) seperti saat ini, yang bisa dengan mudah menjadi trigger (pemicu) ketidakpernahpuasan manusia itu berasal. Why? Simpel aja, karna menurut gue sebenernya fungsi utama dari akun sosmed dari seseorang adalah sebagai media terbaik untuk “pamer”. Pamer dalam hal ini bisa beragam bentuknya. Ada yang pamer kekayaan (liburan, shopping, kuliner, gadget, mobil, dsb). Ada juga yang pamer momen terindah dengan orang tersayang (pacaran, tunangan, wedding). 

Ada 2 tipe manusia di dunia social media. Pertama, manusia yang “aktif” di sosmed, dan tipe kedua adalah manusia “pasif” di sosmed. Tipe “aktif” berarti seseorang yang dengan rajinnya mengunggah segala sesuatu yang terjadi di kehidupannya every single time ke dalam akun social media mereka. Tapi pernahkah kita yang “aktif” di social media, menyadari gimana perasaannya seandainya kita jadi seorang yang “pasif” di timeline itu?

Disaat tipe manusia “aktif” di sosmed dengan rajinnya mengupload kehidupan pribadinya, si “pasif” cuman bisa jadi “penonton setia”nya di timeline. Gue ilustrasikan misalkan si A adalah manusia “aktif” dan si B adalah manusia “pasif”. Si A ini tiap menit selalu muncul dalam timeline. Bahkan untuk hal yang dirasa gak perlu, misal di suatu sore hari yang lagi hujan gerimis romantis, si A mengupdate status sosmednya kaya’ gini : lagi pup at Jamban with Darling. Maka si B Cuma bisa membayangkan dari kejauhan ; “Ya ampun, gimana ya rasanya bisa pup bareng pacar di Jamban? Pasti romantis banget bisa maen adu panjang-panjangan tai, bisa saling cebokin juga” gumam si B. Dan akhirnya si B yang notabene adalah seorang jomblo akut secara gak sadar memberi tanda love ke moment yang dia rasa “indah” itu. 

Kesedihan si B gak berhenti disitu aja, si B adalah anak muda pengangguran yang menderita jomblo kronis, selalu dibuat iri saat melihat timeline dari temen-temennya yang selalu pamerin kehidupan mereka yang sepertinya selalu terlihat “menyenangkan” di sosmed. Disaat timeline nya berisikan update temen-temennya yang bilang lagi kerja, bilangnya lagi gajian, sebagai pribadi yang rapuh tentu aja hati si B ini pastilah iri. Belum lagi di timeline nya berisikan postingan mobil/rumah/gadget/harta benda apapun yang membuat seorang pengangguran seperti si B ini menjadi down mentalnya. Begitu juga saat timelinenya rame postingan acara wedding dari temen-temen seangkatan yang udah pada nikah, sakitnya itu di seluruh badan. Ya, di umur setua itu si B masih belom nikah, harus dipaksa melihat kenyataan di timeline sosmednya yang isinya semua temen-temennya yang sebenernya niatnya baik (ibadah) tapi dimata si B jadi terlihat beda, si B nganggepnya seakan mereka semua memamerkan the power of married.

Kena’asan si B masih terus berlanjut, dengan adanya postingan yang berisikan foto buah hati yang lucu & menggemaskan dari temen-temen seangkatannya yang udah pada nikah tadi, si B hanya bisa tersenyum sedih, mencoba tegar tapi tetep aja menusuk hati. Sepertinya semua orang berbahagia dengan kehidupan mereka masing-masing, tapi si B cuma bisa  merenung meratapi nasibnya yang masih gini-gini aja saat scrolling timeline sosmed nya. Karena udah terbiasa dengan segala macam “kekalahan” itu, hati si B seakan udah kebal, atas apa yang terjadi menimpanya. Makanya si B memilih untuk menarik diri dari dunia sosmed yang menyiksa batinnya. Si B memilih untuk menjadi silent reader alias menjadi tipe yang “pasif” di sosmed. 

Anyway, itulah sekelumit argumen gue tentang 2 tipe manusia di sosmed saat ini. Semoga bagi kalian yang pernah ngrasain jadi tipe “aktif” ataupun “pasif” di sosmed, bisa saling menjaga toleransi. Jangan sampai kalian saling melukai hati. Karna percayalah hidup itu ibarat roda yang berputar, kadang diatas, bisa juga kadang dibawah. Dan malah terkadang ban roda kita itu bergerak oleng karena bannya bocor, mau ke tambal ban udah tutup. Ya, itulah kehidupan, manis asam asin ramai rasanya, tapi yang jelas, bijaklah kalian dalam bersosmed di dunia maya.Buat kalian yang punya uneg-uneg, tulis aja di comment ya. Thanks